Dr. Sandra Suryadana
Dokter umum lulusan FK Universitas Airlangga, Surabaya. Selama lebih dari 10 tahun berpraktek sebagai dokter umum, beliau telah bekerja di 7 propinsi yang berbeda di seluruh Indonesia, termasuk Papua Barat, Sumba Timur, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Saat ini dr. Sandra bekerja sebagai Market Development Manager di salah satu start up digital community untuk dokter yang berbasis di Jakarta.
Lewat berbagai pengalamannya, dr. Sandra merasa prihatin akan banyaknya stigma dan diskriminasi dari tenaga medis pada pasien khususnya dari kelompok marjinal. Dr. Sandra kemudian berinisiatif membangun gerakan sosial Dokter Tanpa Stigma di tahun 2019 yang berfokus melawan stigma dan diskriminasi di dunia kesehatan. Pada tahun 2022, gerakan sosial ini dikembangkan menjadi komunitas.
Saat ini Komunitas Dokter Tanpa Stigma terdiri dari 90 tenaga medis dari berbagai profesi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara. Lewat edukasi, layanan kesehatan inklusif dan advokasi kebijakan kesehatan yang berfokus pada kelompok marjinal, Komunitas Dokter Tanpa Stigma mendorong nilai inklusivitas, kesetaraan dan anti kekerasan dalam isu-isu kesehatan mental, hak kesehatan seksual dan reproduksi dan kekerasan berbasis gender dan seksual.