Iqbal Aji Daryono adalah kolomnis, esais, yang memulai menulis di media sosial dan media-media daring. Pernah punya kolom tetap yang memunculkan tulisan-tulisannya di Detikcom setiap hari Selasa, mulai 2016 hingga 2022, namun akhirnya berhenti karena dia sadar menulis rutin setiap pekan itu mirip bekerja, sementara dia tidak terlalu suka bekerja.
Kesukaannya menulis muncul karena dia suka bercerita apa saja, mulai tentang ayam tetangga yang suka buang tahi di teras rumah hingga tentang pergeseran bentuk otak manusia di era digital.
Dari kesukaannya bercerita itu, dia mencoba menambah bahan ceritanya dengan banyak melancong dan jalan-jalan, dan hasil jalan-jalannya itu pelan-pelan ia racik sebagai buku-buku perjalanan. Baginya, yang paling menyenangkan dari menulis bukanlah tentang cita-cita mengubah dunia, melainkan tentang perjumpaan dengan teman-teman baru dan cerita-cerita mereka masing-masing.
Buku-bukunya yang telah terbit berjudul Tak Ada Kernet di Australia; Dilarang Mengutuk Hujan; Berbahasa Indonesia dengan Logis dan Gembira; Apakah Seorang Pendosa Tak Boleh Lagi Berkarya?; Sapiens di Ujung Tanduk, dan Lelaki Sunni di Kota Syiah.