Irma Agryanti, lahir di Mataram, 28 Agustus 1986, merupakan lulusan S1 Sastra Inggris, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Karya-karyanya berupa cerita pendek dan puisi dipublikasikan di sejumlah media online dan surat kabar antara lain Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Horison, Media Indonesia, Indopos, Jurnal Nasional, Pikiran Rakyat, Haluan Kepri, Suara Karya, Sinar Harapan, Bali Post, Koran Merapi, Minggu Pagi, Majalah Sagang, Solo Pos, Koran Joglosemar, Radar Surabaya, Lombok Post, dan Suara NTB, juga terangkum dalam berbagai antologi.

Beberapa festival sastra berskala nasional dan internasional pernah memilihnya sebagai peserta seperti Pertemuan Penyair Nusantara VI (Jambi, 2012), Temu Karya Sastrawan Nusantara (Tangerang, 2013), Fokus Sastra (Bandung, 2014), Temu Sastra Kepulauan VIII (Makassar, 2014), Makassar International Writers Festival (2016), Makassar International eight festival and forum: Fiction, Writer & Font (Makassar, 2017), Muktamar Sastra (Situbondo, 2018) dan Pertukaran penyair Indonesia Timur-UK (2019).

Empat  buku telah diterbitkannya yaitu Kumpulan Puisi Requiem Ingatan (Akarpohon, 2013), Kumpulan Puisi Anjing Gunung (Basabasi, 2018), Kumpulan Cerpen Ning (Akarpohon, 2020) dan Kumpulan Puisi Merah Alizarin (Diva press, 2023. Tahun 2019, Irma menerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa di Kategori Puisi melalui bukunya, Anjing Gunung.

Buku puisi Anjing Gunung ini juga menjadi nominasi karya sastra puisi pilihan Tempo Tahun 2019.

Irma Agryanti juga menjadi salah satu pembicara pada Ubud Writers & Readers Festival 2021.