Mario F. Lawi

Mario F. Lawi adalah penyair, penerjemah, dan esais. Buku-buku puisinya adalah Memoria (2013), Ekaristi (2014), Lelaki Bukan Malaikat (2015), Mendengarkan Coldplay (2016), Keledai yang Mulia dan Puisi-Puisi Lainnya (2019), serta Homo Narrans (2023). Buku esainya berjudul Rumah Kertas, Toko Buku dan Punica (2021), dan Menemukan Priamel di Bulan (2024).

Buku-buku puisi dwibahasanya adalah Bui Ihi: The Cooling of the Harvest and Other Poems (dwibahasa Indonesia-Inggris, terjemahan Inggris dikerjakan oleh John McGlynn, 2019), dan In Porta Siderum (dwibahasa Latin-Indonesia, 2023).

Karya-karya terjemahan yang dikerjakan dari bahasa Latin adalah Puisi-Puisi Pilihan Catullus (2019), Dua Himne Sedulius (2019), Ecloga I karya Vergilius (2019, diterjemahkan bersama Saddam HP), 60 Epigram tentang Puisi dan Penyair karya Martialis (2020), Ramuan bagi Wajah Perempuan karya Ovidius (2020), dan Pervigilium Veneris (2021).

Selain menjadi pengantar buku-buku terjemahan tersebut, esai-esainya soal khazanah puisi berbahasa Latin terbit di Pos Kupang, Victory News, Majalah Pusat, dan Majalah Basis. Buku Ekaristi dipilih sebagai Buku Puisi Pilihan Tempo 2014. Ia meraih NTT Academia Award kategori Sastra dari Forum Academia NTT, dan Taruna Sastra 2015 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud RI. Pada 2017 menjalani residensi di Roma, Italia atas dukungan Komite Buku Nasional.

Pada 2019 mengikuti program pertukaran penyair Indonesia-UK yang memungkinkannya hadir di Makassar International Writers Festival, dan BBC Contains Strong Language, Hull, Inggris. Ia bergiat di Komunitas Sastra Dusun Flobamora, dan merupakan redaktur rubrik Terjemahan situs bacapetra.co. Ia merupakan salah satu juri Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2021, dan kurator Jakarta International Literary Festival 2022.

All Sessions by Mario F. Lawi

Scroll to Top