Marlinda Nau atau sering disapa Mama Fun. Lahir di Oelnunuh, sebuah desa kecil Mollo. Mama Fun adalah ibu tiga orang anak yang gemar memasak dan melakukan banyak bereksperimen merespons kekayaan bahan pangan lokal pegunungan Mollo di foodlab Ume Fatumfaun di Komunitas Lakoat.Kujawas.
Mama Fun bergabung di Komunitas Lakoat.Kujawas sejak tahun 2017 dan tiga tahun terakhir bertugas sebagai Koordinator Bidang Pangan. Bersama kawan-kawan di Lakoat.Kujawas Mama Fun banyak terlibat dalam kerja pengarsipan pengetahuan pangan lokal dan budaya pertanian orang Mollo, menjadi penggagas Skol Tamolok, model pendidikan kritis dan kontekstual bagi warga desa Taiftob dan melakukan serangkaian riset dan pemetaan di program Being and Becoming Indigenous dan Kampung Katong.
Tahun 2018, Mama Fun berkesempatan hadir di Forum Kawasan Timur Indonesia di Makassar. Tahun 2021, terlibat sebagai seniman residen di Biennale 15 di Yogyakarta dan tahun 2022 mewakili Komunitas Lakoat.Kujawas sebagai perempuan adat dan pegiat pangan hadir di New Rural Agenda Dukumenta 15 di Kassel, Jerman.
Mama Fun aktif menggunakan media sosial Facebook dan Instagram untuk kampanye pangan lokal sehat untuk keluarga atasi stunting dengan fokus melihat pangan bukan hanya sekadar makanan, tapi juga sebagai identitas diri dan budaya; tidak hanya memastikan kecukupan makanan di meja makan, namun juga mengambil bagian dalam mengampanyekan pangan lokal sebagai makanan sehat, praktik pertanian berkelanjutan, dan memperjuangkan pangan yang inklusif bagi semua. Melalui kegiatan di komunitas Lakoat.Kujawas, Mama Fun dan teman-teman mencoba memperkenalkan kembali makanan lokal kepada anak-anak anggota aktif di perpustakaan. Ia senang bisa berkontribusi secara signifikan dalam memotivasi banyak orang untuk sadar akan pentingnya makanan lokal yang kaya akan gizi.