Raisa Widiastari, adalah seorang perempuan muda yang aktif dalam gerakan sosial. Raisa memulai perjalanan aktivismenya dengan mendirikan organisasi di kampus yang disebut 'Garda Sastra', yang berfokus pada peningkatan literasi dan diskusi tentang politik di kalangan mahasiswa. Raisa dipilih menjadi Kepala Divisi Agitasi dan Propaganda di BEM FIB UI dan sebagai Ketua SEMAR UI. Bersama dengan SEMAR UI, Raisa juga menginisiasi sebuah kegiatan sukarela yang disebut Teras Cerdas dengan merekrut pemuda yang ingin mengajar anak-anak yang masih buta huruf sambil mengorganisir orang tua mereka untuk menciptakan gerakan kesadaran politik.
Raisa melanjutkan aktivismenya dengan menjadi relawan di KontraS (Komisi Penghilangan dan Korban Kekerasan) di divisi Kampanye dan Jaringan. Raisa menjalin jaringan dengan semua elemen masyarakat, terutama pemuda di sekolah menengah dan perguruan tinggi, untuk menyadari pentingnya mengetahui dasar-dasar HAM dan hak-hak mereka sebagai warga negara. Bersama dengan KontraS, Raisa juga menciptakan beberapa acara yang mempromosikan pembelajaran antargenerasi, seperti #BincangSenja, yang mengundang pemuda untuk belajar tentang hak asasi manusia dari para penyintas pelanggaran HAM.
Raisa sekarang bekerja di AJAR (Asia Justice and Rights) Indonesia. Sebagai Program and Communication Officer, Raisa bekerja untuk membangun jaringan anak muda di seluruh Indonesia melalui progran 'Humanityouth'
Raisa juga menjadi Program Officer untuk isu Stolen Children dari Timor-Leste, anak-anak yang secara paksa dikeluarkan dari tanah airnya selama konflik antara Indonesia dan Timor-Leste dari tahun 1975-1999. Pekerjaan Raisa termasuk menciptakan kampanye untuk menyebarkan isu ini, menjalin hubungan dengan tim yang bergabung dengan tim pencarian Stolen Children, dan mengorganisir serta mendampingi para Stolen Children selama proses reuni keluarga, dan mengadvokasikan hak-hak mereka sebagai korban pelanggaran HAM.