Jalan kaki adalah moda mobilitas paling sederhana dengan biaya paling minim. Salah satu kriteria Kota yang memanusiakan warganya adalah penyediaan fasilitas jalur pejalan kaki (pedestrian) yang layak dan nyaman. Jalur Pedestrian dan Ruang Terbuka Publik merupakan ruang yang memberikan kesempatan bagi warga kota berpapasan dan berinteraksi sehingga manusia urban tetap menjadi mahluk sosial di tengah cepatnya pertumbuhan kota.

Kenyataan bahwa Makassar belum mampu menyediakan fasilitas jalur pedestrian yang nyaman tentu tidak dapat diselesaikan dalam waktu semalam. Perlu perencanaan, komitmen dan anggaran, tentunya. Dan mungkin belum menjadi prioritas bagi kota ini.

Teman Jalan sejatinya diadakan tanpa ekspektasi berlebih, hanya berangkat dari keinginan untuk berbagi kesenangan berjalan kaki menelusuri ruang-ruang kota dan bertemu dengan wajah baru. Sekalipun seringnya jalur yang dilewati tidaklah selayaknya jalur pedestrian, namun sudah setahun lebih Teman Jalan Makassar berjalan bersama.

Peserta Teman Jalan dari hasil pendaftaran seringnya adalah para pendatang yang merasa ‘sendiri’ di kota ini, malah menemukan Teman dan sahabat dalam keseharian.
Seperti layaknya berpapasan dengan orang asing di jalur pedestrian a la film hollywood, pertemuan dan perkenalan tanpa berharap lebih memberikan setiap peserta bisa menjadi dirinya sendiri apa adanya.

Teman Jalan kemudian berkembang menjadi Teman Cerita, tempat berbagi suka duka kehidupan, teman berolahraga, teman nongkrong dan teman beraktivitas lainnya. Hal kecil yang sering terlupakan dalam pesat dan sibuknya kehidupa berkota.

Sudah lebih setahun Teman Jalan bersama, bergerak melambat, mengamati dan mendengar mengajarkan kami untuk merayakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil.