Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • FAQ’s
  • SUPPORT
  • DONATE NOW
Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • Search

Perjalanan untuk Melihat Diri Sendiri

Homepage News Perjalanan untuk Melihat Diri Sendiri
News

Perjalanan untuk Melihat Diri Sendiri

June 25, 2019
By makassarwriters
0 Comment
678 Views

“Kau harus mengerti sangat banyak hanya untuk menulis sedikit.”

Terdiam sejenak, lalu menarik napas dalam, Agustinus Wibowo melanjutkan cerita. Tentang kisah perjumpaannya dengan seorang nenek di Tana Toraja yang menjadi objek fotonya. Sebuah ekspresi yang begitu kuat yang berhasil diabadikan Agustinus, sehari sebelum nenek itu menuju Puya—alam kematian. Tapi kematian tak menghentikan kisah sang nenek, gambarnya berkeliling ke berbagai tempat yang semasa hidup belum pernah didatangi.

Kisah ini diceritakan Agustinus saat Travel Writing Workshop: Meaningful Journeys yang menjadi program pembuka di Makassar International Writers Festival (MIWF) 2019, Selasa, 25 Juni di Auditorium Aksa Mahmud, Universitas Bosowa di Makassar. Workshop yang dipandu Zulkhair Burhan ini adalah program kerjasama MIWF dengan Komite Buku National dan Universitas Bosowa.

Gus Weng, saran akrab Agustinus, membuka sesi workshop dengan sebuah pertanyaan untuk memancing peserta berinteraksi. “Mengapa kita berkalan?” Ada beragam jawaban yang muncul dari peserta, di antaranya, “Untuk mengenal diri sendiri.”

Menurut Agustinus, perjalanan itu seperti cermin. “Mata dan mulut terletak di atas wajah yang sama, namun mata tidak bisa melihat mulut secara langsung, mata membutuhkan cermin untuk melihat mulut, begitupun kita membutuhkan perjalanan untuk melihat diri kita,” ungkapnya.

Seperti apa Agustinus melihat dirinya sendiri melalui perjalanan. Sebelum menjadi penulis perjalanan, ia mengawali karirnya sebagai fotografer perjalanan. Pengalaman Agustinus memancing pertanyaan dari salah satu peserta workshop “Bagaimana fotografi bisa menguatkan cerita perjalanan?” kata Ekhy Ken.

Sebuah cerita yang baik berasal dari perjalanan yang baik. Agustinus mengungkapkan bahwa untuk menghasilkan tulisan yang dibukukan, ia menghabiskan waktu kurang lebih 2 tahun melakukan perjalanan untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif, sudut pandang yang unik dan ikatan emosi yang kuat. Dan pengalamannya dalam Dunia fotografi santa membantunya mendapatkan hal-hal detail secara emosional yang hanya bisa ditangkap oleh kamera melalui ikatan emosional yang kuat.

“Kau harus mengerti sangat banyak hanya untuk menulis sedikit,” Agustinus menutup sesinya siang itu. (*)

Syarifah F. Yasmin


Previous Story
MIWF Mencari 5 Penulis Kawasan Timur Indonesia
Next Story
Resep Cara Bahagia Tanpa Kepala ala Triskadekaman

Related Articles

Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia

Animasi The Last Trepangers: A Brother From Across The Sea...

Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik

Makassar - Padat merayap merupakan kata yang mampu menggambarkan keadaan...

Recent Post

  • Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan Monday, 8, Mar
  • MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY Monday, 14, Dec
  • Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia Saturday, 26, Nov
  • Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik Wednesday, 20, Jul
  • Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022         Friday, 24, Jun
  • Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas Friday, 24, Jun
  • Kisah Penerjemahan Karya Sastra di Masa Pandemi Friday, 24, Jun

Recent Comments

    Contact Info

    Makassar International Writers Festival is a part of Rumata Art Space Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221
    Contact Us

    makassarwritersfestival@gmail.com

    Copyright ©2020 MIWF 2020. All Rights Reserved
    SearchPostsLogin
    Monday, 8, Mar
    Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan
    Monday, 14, Dec
    MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY
    Saturday, 26, Nov
    Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia
    Wednesday, 20, Jul
    Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik
    Friday, 24, Jun
    Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022        
    Friday, 24, Jun
    Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas
    Friday, 24, Jun
    Kisah Penerjemahan Karya Sastra di Masa Pandemi
    Thursday, 23, Jun
    MIWF 2022, Diskusi dan Peluncuran Buku Meneropong Manusia Sulawesi

    Welcome back,