MAKASSAR – Diskusi dua buku kumpulan puisi Hari Minggu Bersamamu dan Jalan Ninja Seorang Penyair jadi salah satu rangkaian agenda Makassar Internasional Writers Festival (MIWF) 2024 hari pertama. Program ini berlangsung Gedung K Benteng Fort Rotterdam, Kamis (23/5/2024) siang.
Sebanyak 13 peserta hadir dalam diskusi buku tersebut. Diketahui Hari Minggu Bersamamu merupakan karya terbaru Gody Usmaat, sedangkan Jalan Ninja Seorang Penyair adalah garapan Giovanni A. L. Arum.
Untuk Jalan Ninja Seorang Penyair, Giovanni mengatakan bahwa ide penulisannya muncul saat pandemi Covid-19 melanda. Karena waktu yang dihabiskan Giovanni di kamarnya berlimpah, dirinya memilih menikmatinya dengan menonton serial animasi populer asal Jepang yakni Naruto Shippuden.
“Saya pernah habiskan waktu 24 jam hanya untuk menonton,” tutur Giovanni.
Pertemuan antara pengalaman menonton perjuangan Naruto dan pengalaman pribadi Giovanni yang dirasa relate berkecamuk hingga tertuang ke dalam buku berisikan puisi karakter-kararkter anime karya Masashi Kishimoto tersebut.
“Saya berharap buku ini adalah m/othering saya terhadap masa kecil saya,” tuturnya.
Sejalan dengan tema MIWF, Giovanni bilang jika tulisannya adalah upaya dia untuk merawat kenanagan-kenangan masa kecilnya.
Disisi yang lain, buku Hari Minggu Bersamamu merupakan untaian proses kreatif Gody. Ia mengatakan, buku tersebut justru berisi puisi-puisinya yang belum pernah terbit sebelumnya.
Puisi-puisi tersebut ditulis saat dirinya masih mencari jati dirinya dalam menulis.
Bahkan, lanjut dia, buku ini adalah mata rantai penting bagi buku-buku Gody yang sudah terbit sebelumnya. Sebelum si penyair ini dikenal melalui Mama Menganyam Noken dan Bertemu Belalang.
“Awalnya saya berpikir kalau kumpulan puisi lama saya itu tidak cocok untuk dibukukan, biarkan saja bersemayam dalam catatan-catatan saya,” kata penulis yang juga bekerja sebagai Katekis di Paroki St. Bonifasius-Ubrub-Dekenat Keerom-Keuskupan Jayapura.
Salah satu peserta diskusi, Lulyastuti bilang dirinya tertarik mengikuti diskusi tersebut lantaran tertarik dengan dunia kepenulisan sastra.
Olehnya itu, kata perempuan asal Bulukumba tersebut, dirinya sebagai penulis pemula ingin jauh lebih tauh dan menambah pengetahuannya tentang dunia sastra, langsung oleh penulis yang hadir sebagai panelis.
Penulis : Saldi Adrian