Keterikatan Sains dan Iman melalui Pemikiran Carl Sagan

MAKASSAR – Makassar International Writers’ Festival 2023 kembali hadir menyapa para pecinta literasi se-Indonesia Timur. Dengan pusat kegiatan berlokasi di Fort Rotterdam festival ini juga diselenggarakan di beberapa universitas di Kota Makassar, salah satunya di Universitas Bosowa.

Program MIWF GOES TO CAMPUS dengan topik “Membincang Pemikiran Carl Sagan : Sains, Iman, Kawan atau Lawan Abadi” yang diselenggarakan Kamis (8/6) di area Student Lounge Universitas Bosowa,  menghadirkan Andya Primanda, editor Penerbit KPG selaku pembicara dan Ayu Kartika, dosen Hubungan Internasional Universitas Bosowa selaku moderator pada kegiatan kali ini.

Program ini dibuka dengan sambutan oleh Diva, selaku perwakilan dari panitia MIWF dan juga sambutan oleh Bapak Asy’ari Mukrim, S.IP. MA selaku Ketua Program Studi Hubungan Internasional Universitas Bosowa. Sambutan ini memperkenalkan Makassar International Writers’ Festival secara general kepada audiens dan tema pada kegiatan panel diskusi ini.

Pada panel diskusi ini, Andya menyampaikan bahwa beberapa buku karya Carl Sagan bahkan sudah ada sejak tahun 1980, namun konten yang terdapat pada buku-buku tersebut masih relevan hingga saat ini. Contohnya seperti Pale Blue Dot, yang menunjukkan bahwa pada hasil rekaman pesawat luar angkasa NASA, Voyager, bumi terlihat seperti titik kecil berwarna biru diantara berbagai galaksi. Itulah perspektif yang diberikan oleh Voyager mengenai tempat tinggal kita.

Andya juga menambahkan bahwa batas-batas ilmu sains adalah fenomena alam dan apa yang dapat dipandang oleh panca indera manusia. Sains tidak dapat menyentuh fenomena yang membutuhkan penjelasan supranatural. Kaitan sains dengan kehidupan manusia juga begitu erat. Sains memasuki segala aspek di kehidupan manusia, seperti di bidang teknologi yaitu kehadiran Artificial Intelligence (AI) yang sedang marak.

Ayu Kartika kemudian membuka sesi diskusi kepada para audiens. Salah satu mahasiswa pun melayangkan pertanyaan mengenai keterikatan sains dan agama dijawab oleh Andya sebagai berikut.

“Hubungan sains dan ilmu agama pun merupakan dua pemikiran yang berbeda,” jelas Andya. “Sains adalah segala gagasan yang berharga apabila telah divalidasi oleh alam. Sains membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai ilmu lain. Sementara dalam agama, terdapat kebenaran mutlak dan otoritas tertinggi yang bukan manusia,”

Penulis : Maylafathma Azizah Wicaksono

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top