Love-Hate Relationship in Creative Writing, Penulis Juga Bisa Menghasilkan Banyak Cuan

MAKASSAR – Love-Hate Relationship in Creative Writing merupakan salah satu agenda kegiatan di MIWF 2023 yang berbicara tentang suka duka menjadi seorang penulis novel. Talk show ini diselenggarakan di Veranda 2, Benteng Rotterdam, Makassar, Jumat (9/6/2023).

Kegiatan ini menghadirkan Titi Sanariah dan Kai Elian yang dihadiri oleh lebih dari 20 orang peserta.

Kai Elian adalah penulis asal Tomohon, Sulawesi Utara. Novel perdananya, Teori Tawa dan Cara-cara Melucu Lainnya, diperuntukkan bagi pembaca dewasa muda (young adult) dan mengangkat tema kesehatan mental dengan selipan unsur komedi.

Selain menjadi penulis novel, Kai merupakan seorang guru Bahasa Inggris. Sehari-hari bersinggungan dengan anak muda, makanya novel pertama yang dituliskannya berjudul Teori Tawa.

Kai membagikan beberapa tips menulis kepada para peserta seperti mempunyai prinsip bahwa tulisan yang dikerjakan saat itu, harus selesai pada saat itu juga.

“Untuk membangun mood nulis, dimana cerita yang baik adalah cerita yang selesai, jadi aku berprinsip untuk menyelesaikan tulisanku dan tidak menunda-nunda,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan banyak informasi bahwa penulis bisa menghasilkan banyak uang di platform yang akhir-akhir ini sedang marak dibuatkan series dan film.

Kai tidak mau membatasi diri dengan genre tertentu, tapi jika mempunyai cerita, maka dia akan menuliskannya. “Kenapa menulis? Krna aku punya cerita untuk dipakai,” tuturnya.

Titi Sanariah juga seorang penulis novel di bawah naungan penerbit GPU. Selain sebagai sastrawan, Ia juga merupakan seorang ASN di dinas kesehatan Buton, Sulawesi Tenggara.

Salah satu tantangan yang di hadapi saat menjadi seorang penulis di platform berbayar, ialah distraksi sosial dari para penggemar.

“Distraksi sosial media bakal membuat mood saya untuk nulis itu semakin tinggi,” kata Titi.

Novel pertama Titi berjudul dongeng tentang waktu yang menceritakan kehidupan percintaan seorang dokter.

Di akhir sesi talk show, Titi berpesan agar para penulis baru jangan gampang menyerah. “Karena saya juga dulunya pesimis dengan pembaca yang sedikit. Ditolak berkali-kali sampai saya hampir menyerah. Kalau di usahakan pasti ada jalannya,” harap Titi Sanariah. [Pitriani]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top