Apa yang bisa Teman MIWF Lakukan Saat Bertemu dengan Teman Tuli?

Dari Adhi Kusumo Bharoto peneliti bahasa isyarat di Laboratorium Riset Bahasa Isyarat (LRBI), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI).

  1. Kunci perhatian mereka
    Untuk mendapatkan perhatian dari lawan bicara Anda yang Tuli, panggil dengan lambaian tangan atau dengan menyentuh lengan atau bahu mereka secara perlahan. Jangan terlalu agresif.
  2. Berhadapan satu sama lain
    Orang yang Tuli perlu melihat wajah lawan bicaranya dengan jelas untuk mendapatkan penjelasan dari ekspresi wajah dan membaca bibir. Pertahankan ketinggian yang sama dengan lawan bicara Anda. Misalnya duduklah jika orang tersebut duduk atau berdirilah jika ia berdiri, dan gunakan kontak mata.

Hindari melakukan hal lain saat berkomunikasi seperti menggigit-gigit pensil, menggunakan masker, menggigit bibir, atau menutupi wajah atau mulut dengan tangan.

  1. Atur jarak Anda dengan lawan bicara
    Pertimbangkan jarak antara lawan bicara Anda yang Tuli dengan diri Anda sendiri. Hal ini akan memengaruhi pendengaran dan proses pembacaan bibir. Jangan terlalu jauh, jangan terlalu dekat. Berdiri dalam jarak kurang lebih satu meter dari orang tersebut sudah cukup ideal.
  2. Optimalkan pencahayaan
    Pencahayaan yang baik membantu lawan bicara Anda yang Tuli bisa membaca bibir dan melihat ekspresi Anda dengan jelas. Hindari efek backlight atau siluet, misalnya dengan tidak berbicara membelakangi jendela besar di siang hari. Pastikan tempat Anda bicara dengan orang Tuli cukup terang.
  3. Beri tahu konteks serta kata kuncinya
    Agar lancar berkomunikasi dengan orang Tuli, beri tahu lawan bicara Anda apa yang akan Anda bicarakan sebelum memulai percakapan. Ini supaya lawan bicara Anda lebih terbayang dan mudah mengikuti arah percakapan.
  4. Gunakan gerakan bibir normal
    Anda tidak perlu terlalu membesar-besarkan setiap kata, dan jangan bergumam atau bicara terlalu cepat. Hal ini akan membuat sulit dalam membaca bibir. Ingat, pada dasarnya membaca bibir adalah keterampilan yang sangat sulit dikuasai dan kemahirannya bervariasi pada setiap orang.

Menurut The State of Queensland Government (Queensland Health), pemahaman dari membaca bibir sebesar 30-40% sisanya adalah menebak. Kemampuan membaca bibir tergantung pada seberapa mengerti lawan bicara Anda dengan kosakata dan struktur kalimat yang Anda berikan.

Tidak semua orang Tuli juga memiliki kemampuan membaca bibir yang sama, jika orang tersebut tampaknya memiliki kesulitan untuk memahami, cobalah untuk mengulang kembali pesan Anda dengan cara atau kalimat yang berbeda daripada mengulangnya sama persis.

  1. Volume bicara
    Bicaralah pada volume normal. Jangan berteriak, apalagi jika lawan bicara Anda menggunakan ABD (alat bantu dengar). Teriakan Anda membuat lawan bicara Anda yang Tuli merasa sakit atau tidak nyaman.

Ini sama halnya dengan pencahayaan yang terlalu terang yang datang persis di depan mata Anda, akan membuat mata sakit dan tidak nyaman bukan? Itu yang akan dirasakan telinga lawan bicara Anda yang Tuli. Selain itu, berteriak pada saat berkomunikasi dengan orang Tuli juga membuat Anda terlihat agresif dan kurang sopan.

  1. Gunakan isyarat dan ekspresi
    Jika Anda tidak menguasai bahasa isyarat, tunjukkan bahasa tubuh atau isyarat sederhana. Contohnya jika ingin menyampaikan kata “makan”, peragakan orang makan pada umumnya. Selanjutnya, tunjukkan ekspresi saat menjelaskan maksud Anda. Tunjukan dengan wajah Anda jika ada sesuatu yang menyakitkan, menakutkan, atau saat semua baik-baik saja.
    Jangan malu menggunakan ekspresi ketika berkomunikasi. Ingat, pembicara yang penyampaiannya hidup akan selalu lebih menarik untuk dilihat.
  2. Jangan bicara berbondong-bondong
    Jika Anda dan teman Anda menemui orang Tuli, cukup bicara dari satu orang saja atau secara bergantian. Jika semuanya berbicara dalam waktu yang sama, ini hanya akan membuat lawan bicara Anda semakin bingung dan tidak bisa fokus melihat ke satu wajah.
  3. Bersikap sopan
    Jika ada telepon berdering, atau ketokan pintu, jangan langsung meninggalkan lawan bicara Anda begitu saja. Katakan permisi dan beri tahu jika Anda akan menjawab telepon dahulu atau membukakan pintu. Jangan mengabaikan tiba-tiba dan membuat lawan bicara Anda menunggu tanpa diberi penjelasan.
  4. Ketika ada juru bahasa, tetap bicara dan kontak mata dengan lawan bicara Anda.
    Jika Anda menemui orang Tuli yang membawa juru bahasa, tetaplah bicara langsung menghadap kepada orang Tuli tersebut, bukan kepada juru bahasanya. Selain itu, gunakan kata “saya” dan “kamu” atau “Anda” saat berkomunikasi melalui juru bahasa, bukan malah mengatakan, “Tolong sampaikan padanya,” atau, “Dia mengerti atau tidak?” pada juru bahasanya.
  5. Ulangi dan tulis poin-poin penting
    Jika memungkinkan ada secarik kertas, tulis pesan-pesan pokok untuk membantu berkomunikasi dengan orang Tulis seperti tentang tanggal, waktu, dosis pengobatan, dan lain sebagainya yang menjadi poin penting pembicaraan Anda.
  6. Pastikan lawan bicara Anda sudah paham
    Mintalah umpan balik untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman saat berkomunikasi dengan orang Tuli. Anda bisa langsung bertanya apakah kata-kata Anda tadi sudah jelas atau belum, sama seperti ketika Anda bicara dengan orang yang mendengar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top