Demokrasi Akan Bermakna Jika Melindungi Hak Kelompok Minoritas

“Persoalan Indonesia dengan paham demokrasi saat ini, masyarakat belum mampu menerima keberadaan pelbagai kelompok minoritas.”

Makassar International Writers Festival (MIWF) membincangkan demokrasi, melalui program International Seminar The Taste of Democracy Writers Perspective from Three Countries. Menghadirkan Zen Hae sebagai pembicara di Mini Hall Menara Iqra, Universitas Muhammadiyah Makassar, Kamis, 27 Juni 2019.

Zen yang aktif sebagai penyair, cerpenis, dam penelaah sastra, menyampaikan bahwa demokratisasi sebuah negara bisa terlihat, bila negara mampu menjamin dan melindungi hak-hak kelompok minioritas.

Persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia dengan paham demokrasi saat ini, kata Zen ialah masyarakat belum mampu menerima keberadaan pelbagai kelompok minioritas.

Zen mengatakan, ada banyak kelompok minoritas yang terdiskriminasi, selain kelompok minoritas agama. Kata dia, di Negara ini kaum perempuan, kaum China, dan penganut kepercayaan lain juga kerap dianggap kelompok minioritas. \”Bukan hanya dihakimi, dibully, dan ada juga yang mempersekusi,\” kata Zen. \”Banyak dari kita belum membaca bagaimana kelompok minioritas, namun dengan mudah mendiskriminasi kelompok minioritas.”

Sebagai seorang penulis, Zen sangat menghormati pilihan kreatif. Termasuk jika penulis tersebut menulis tentang politik dan kelompok minoritas: LGBT. \”Demokrasi itu hanya bermakna kalau dia menghargai kaum minioritas,\” ucapnya.

Peserta seminar didominasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Wahda, mahasiswa angkatan 2015 Jurusan Ilmu Pemerintahan mengatakan, kegiatan yang digelar oleh MIWF ini adalah kegiatan yang sangat menarik untuk diikuti. “Saya baru pertama kali ikut MIWF. Saya tertarik untuk ke Fort Rotterdam, agar bisa menyaksikan langsung kegiatan-kegiatan MIWF.” (*)

Efrat Syafaat Sierra

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top