Makassar International Writers Festival (MIWF) 2019 masih berlanjut dengan seri PasarBaik yang merupakan program mini dari festival literasi ini.
Komitmen MIWF untuk mengurangi sampah plastik, terus dilakukan dengan memasukkan salah satu program lokakarya Ecobrick, yang berlangsung selama 27-28 Juli 2019 di Rumata’ Artspace, Jalan Bontonompo Nomor 12 A, Makassar.
Indrawati Abdi, salah satu trainer Global Ecobrick Alliance mengatakan, Ecobrick adalah salah satu dari sedikit cara yang efektif, untuk mengisolasi plastik.
Adapun salah satu manfaat dari ecobrick ialah memberikan edukasi kepada anak-anak, ibu rumah tangga, dan remaja yang sejatinya mengonsumsi plastik setiap harinya, sehingga mereka bisa menciptakan sebuah nilai dan manfaat.
Puluhan peserta ikut dalam lokakarya itu, dengan mendengar presentase dan penjelasan singkat dari IIn-sapaan akrab Indrawati Abdi, kemudian langsung memprakktekkannya dengan cara mengemas plastik bersih dan kering, yang telah digunting kecil, ke dalam botol plastik, dengan menggunakan stik dari bambu, lalu dirapatkan sehingga tidak ada udara yang tinggal dalam botol tersebut.
Iin berharap, dari pengenalan ecobrick di Makassar, tidak ada lagi sampah yang berserakkan dimana-mana, dan sudah kelihatan edukasinya terhadap masyarakat sehingga sampah-sampah tersebut tidak lagi masuk ke dalam pabrik untuk di daur ulang.
“Sebab di pabrik sendiri tidak semua sampah bisa diolah , hanya sampah-sampah yang bermutu yang akan dipilih untuk diolah menjadi suatu yang bernilai dan tidak layak untuk diolah akan dibuang. Sehingga, hal itu yang akan mencemari lingkungan kembali,” ujar Iin.
Menurut data dari GoBrik oleh Authenticatd Plastik, Indonesia menduduki peringkat ke-tiga dengan mengumpulkan 3.034 ecobrick dari 205 kota dengan berat plastik sebesar 832 Kg. Indonesia termasuk negara yang sadar akan penanggulangan sampah plastik.
Penulis: Wahyuni