Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • FAQ’s
  • SUPPORT
  • DONATE NOW
Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • Search

Pernyataan Sikap MIWF Terkait Razia Buku “Kiri”

Homepage MIWF 2019 Pernyataan Sikap MIWF Terkait Razia Buku “Kiri”
MIWF 2019

Pernyataan Sikap MIWF Terkait Razia Buku “Kiri”

August 6, 2019
By makassarwriters
0 Comment
742 Views

Direktur MIWF: Presiden Harus Bersuara

Makassar International Writers Festival (MIWF) mengecam keras razia buku yang dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan diri Brigade Muslim Indonesia (BMI) yang dilakukan di Toko Buku Gramedia Makassar, tanggal 3 Agustus lalu.

“Kami meminta Presiden Jokowi untuk bersuara terkait kejadian ini. Di mana gerangan negara saat buku sebagai produk intelektual dirazia?” Ungkap Direktur MIWF Lily Yulianti Farid, Selasa (6/8/2019).

MIWF sendiri sejak 9 tahun terakhir menggelar festival literasi skala internasional, dengan target meningkatkan minat baca dan literasi khususnya di kawasan Timur Indonesia, yang mendatangkan para penulis nasional hingga manca negara. MIWF menilai aksi yang dilakukan BMI ini menjadi kemunduran bagi dunia literasi.

“Penetapan pelarangan buku menurut perundangan haruslah melalui pengadilan. Sejak 2010, MK memutuskan prosedurnya harus melalui pengadilan. Tidak bisa langsung dirazia begitu saja, apalagi oleh sekelompok masyarakat,” kata Lily.

Lily mengaku belum pernah mendengar kelompok bernama Brigade Muslim Indonesia. Hal yang menarik, lanjut Lily, salah satu buku yang dirazia seperti yang ditunjukkan dalam video yang telah beredar luas, adalah karya Franz Magnis-Suseno berjudul Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme isinya justru mengkritik Marxisme. Hal itu menunjukkan kelompok tersebut tak paham isi buku yang mereka razia.

“Buku Franz Magnis-Suseno itu yang justru mengkritik ajaran komunis, Marxisme dan Leninisme” jelasnya.

MIWF sendiri bukan hanya kali ini saja menyatakan sikap terhadap upaya kemunduran literasi dari pihak manapun. Pada razia dan pelarangan buku sejak 2016 silam, bertepatan dengan MIWF ke-6, ribuan orang di Makassar juga turut mengecam.

“Tahun 2016 kami melakukan gerakan simbolis mengacungkan buku ke angkasa di malam penutupan. Saat itu marak pelarangan buku dan diskusi. Apa yang kami lakukan saat itu relevan lagi untuk konteks Makassar hari ini,” kata Lily.

Lily meminta pihak mana pun untuk menghormati kebebasan berkumpul dan berpendapat.


Previous Story
MIWF, Perayaan Hubungan Pertemanan
Next Story
Komitmen Nirsampah, PasarBaik Kembali Digelar

Related Articles

Buku Program MIWF 2019

Dapatkan berbagai informasi mengenai program dan penulis yang berpartisipasi di...

Resensi Buku - Titik Krisis di Sulawesi

"Berjuang itu ujungnya bukan di penjara, tapi jalan terus. Kalau...

Recent Post

  • Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan Monday, 8, Mar
  • MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY Monday, 14, Dec
  • Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia Saturday, 26, Nov
  • Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik Wednesday, 20, Jul
  • Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022         Friday, 24, Jun
  • Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas Friday, 24, Jun
  • Kisah Penerjemahan Karya Sastra di Masa Pandemi Friday, 24, Jun

Recent Comments

    Contact Info

    Makassar International Writers Festival is a part of Rumata Art Space Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221
    Contact Us

    makassarwritersfestival@gmail.com

    Copyright ©2020 MIWF 2020. All Rights Reserved
    SearchPostsLogin
    Monday, 8, Mar
    Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan
    Monday, 14, Dec
    MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY
    Saturday, 26, Nov
    Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia
    Wednesday, 20, Jul
    Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik
    Friday, 24, Jun
    Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022        
    Friday, 24, Jun
    Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas
    Friday, 24, Jun
    Kisah Penerjemahan Karya Sastra di Masa Pandemi
    Thursday, 23, Jun
    MIWF 2022, Diskusi dan Peluncuran Buku Meneropong Manusia Sulawesi

    Welcome back,