Journaling Bareng dalam Perjalanan Kuliner MIWF 2024 bersama Taste Made Indonesia, Teman Jalan dan Makassar Sketchers

MAKASSAR – Makassar Internasional Writers Festival (MIWF) 2024 menghadirkan program “Journaling Bareng” dalam perjalanan kuliner bersama dengan Taste Made, Teman Jalan hingga Makassar Sketchers Indonesia, Jumat (24/5/2025).

Founder Teman Jalan, Adi Rais, menjelaskan terkait pelisiran pada sejumlah jalan hingga tempat makan legend di Kota Makassar yang dilakukan oleh sebanyak  20 orang peserta dalam salah satu agenda hari kedua MIWF 2024 kali ini.

“Jadi hari ini kita mendatangi 4 tempat makan legend di Makassar, ada gogos di Pasar Baru, (Warkop) Tong San di Jalan Penghibur, gado-gado Jalan Ranggong dan terakhir Coto Daeng Tayang, tapi sebelum ke tempat makan kita keliling dulu di sekitar (Benteng) Fort Rotterdam, di kawasan Pecinan dan Jalan Ahmad Yani,” ungkap Adi, Jumat (24/5/2024).

Adi menambahkan, bahwa setelah berpelesiran di sejumlah jalan dan tempat makan, para peserta belajar membuat journaling untuk mengulas tempat makan yang telah mereka datangi untuk kemudian dapat dimuat menjadi konten baik tulisan maupun video.

“Kita bukan hanya jalan kaki, kita juga belajar buat jurnaling di tempat makan, kita review tempat makanannya dan itu sebenarnya tempat legend di Makassar yang menurut saya orang-orang itu harus coba untuk ke sana,” jelasnya.

Sementara itu, pemegang lisensi Tastemade Indonesia yakni Roby Bagindo menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah kolaborasi bersama para peserta MIWF 2024 untuk membuat journaling terkait makanan atau tempat makan, yang notabene juga biasanya ia lakukan di Kota Jakarta.

“Kami menggelar kegiatan kolaboratif, kebetulan kami dikirim dari Pear Press penerbit kami, kami dari simpul grup dibawahnya ada Pear Press, kebetulan kami punya program food tour di Jakarta, di mana kami biasa melakukan jalan-jalan biasanya kami beri buku panduan terkait tempat makan itu,” jelasnya.

Roby menuturkan, bahwa bersama peserta journaling MIWF 2024 kali ini ia memberikan masing-masing buku panduan untuk kemudian diisi sembari mengitari sejumlah jalanan dan juga singgah di beberapa tempat makanan di Kota Makassar.

“Kita bikin tur jalan-jalan sekitar (Benteng) Fort Rotterdam, tapi konsepnya terbalik, kalau selama ini kami berikan bukunya, ini kami berikan buku panduan untuk tulis bukunya. Tadi teman-teman yang ikut sekitar 20 orang itu semuanya kita berikan buku yang diisi sambil berjalan,” ungkapnya.

Roby menambahkan, bahwa setelah melakukan plesiran sejumlah tempat makan, para peserta kemudian diberikan kesempatan untuk menceritakan hasil tulisannya di Benteng Fort Rotterdam.

“Kita mulai jam 6.30 (pagi), ketika habis berjalan-jalan kita kumpul jam 10 di Fort Rotterdam, kita minta masing-masing kelompok untuk menceritakan apa sih yang mereka tulis berdasarkan buku panduan yang kita berikan,” kata Roby.

Oleh karena itu, Roby berharap jika kedepannya para peserta dapat lebih memahami teknik pembuatan konten makanan hingga dapat mengulik lebih dalam terkait kuliner yang ada di Kota Makassar.

“Harapannya agar teman-teman habis ini kalau bikin konten tulisan, video atau konten sosial media hingga infografis itu tadi udah banyak dapat cara untuk menulisnya. Harapannya nanti kedepannya teman yang ikut lebih kaya lagi dalam mengulik kuliner di Makassar,” harapnya.

Selain itu, adapun Indonesia Makassar Sketchers yang turut terlibat dengan mengusung semangat Urban Sketch dan memperkenalkan eksotisme Kota Makassar melalui karya sketsa kepada para peserta MIWF 2024 kali ini.

Penulis : Andi Fatur Rezky AAR

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top