Launching Buku : Indeks Penghabisan Manusia. FYP (For Your Poetry)

MAKASSAR – Veranda 2 Fort Rotterdam menjadi saksi launchingnya buku seorang seniman sekaligus penulis asal Makassar Rachmat Mustamin. Pria yang akrab disapa Rachmat ini, akhirnya dapat melaunching buku terbarunya dalam acara Makassar Internasional Writers Festival (MIWF) 2023.

Indeks Penghabisan Manusia, itulah nama buku yang diterbitkan oleh Sokong Publish yang ditulis oleh Rachmat Mustamin ini, yang dilaunching pada Sabtu (10/06/2023).

Buku Indeks Penghabisan Manusia ini merupakan buku yang dirancang untuk memberikan pemahaman dan pengertian bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk mengarsipkan peristiwa, dan mengarsipkan apapun yang terjadi hari ini, dan didalam buku ini juga menceritakan tentang kota Makassar kedalam perspektif yang lebih santai.

” Menceritakan makassar kedalam perspektif yang lebih chill, melalui buku hasil kolaborasi ini, bersama dengan seorang desainer grafis,saya ingin menceritakan generasi kami saat ini yang lebih millenial yang lebih generasi Z,bahwa kita punya upaya sendiri mengarsipkan peristiwa, mengarsipkan kota, mengarsipkan apapun yang terjadi hari ini dalam sebuah karya seni,” ungkap Rachmat Mustamin.

Dalam acara launching buku ini, juga dihadiri oleh ibunda sang penulis Rachmat Mustamin, ia bercerita bahwa sang penulis, merupakan sosok yang unik didalam keluarga, dan ia merasa bangga memiliki buah hati yang cinta terhadap seni.

” Sesuai dengan namanya Rachmat Hidayat, rachmat untuk keluarga dan hidayah buat penulis, satu satunya anakku yang bergelut didunia seni, karena semua saudara laki-lakinya jadi ustadz, menurut saya dia ini unik, dan saya selalu bersyukur karena bisa melahirkan dia dari rahim saya, saya bersyukur bisa melahirkan anak yang cinta seni, dan semoga keunikannya bisa dikenal oleh dunia, ” jelas ibunda Rachmat saat menghadiri launching Buku Indeks Penghabisan Manusia di Fort Rotterdam.

Ketertarikan sang penulis Rachmat Mustamin pada trauma sejarah, kawasan dan isu-isu sosial telah melahirkan karya-karya lintas medium berupa puisi, film, dan performans. Buku-bukunya yang telah terbit ialah, Merelakan Diri Terbakar (2016), Hujan Bakawali di Rumah Tuhan (2018), dan Sisir-sisir Bunga Eja (2019).

” Kak Rachmat ini random, tapi kalo gadia, semua bisa jadi seni, mungkin orang lain menanggap sesuatu itu bukan seni, tapi dia justru terkadang menganggap itu seni, ” Ungkap sang istri saat bercerita tentang sang suami (Rachmat Mustamin).

Laporan : Riski

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top