Media Sosial Mengikis Diriku

Sayaka Murata, penulis novel laris Convenience Store Woman hadir di pembukaan MIWF 2021 yang berlangsung Rabu (23/6). Ia menulis pidato khusus untuk malam pembukaan, yang membuat semua yang mendengarnya terkesima atas kejujuran pandangannnya.
Kehadiran Sayaka Murata di MIWF 2021 didukung oleh Asia Center Japan Foundation.

\"\"
Ilustrasi oleh Imawan Atmosudirjo

私は日本でパンデミックを経験し、自分という人間が分解されるような気持ちで過ごしています。自分を創り上げているものがなんなのか、わからなくなりながら、またある意味では、今までと全く違った角度でそれを知っていっている気がしています。

Hidup di tengah pandemi di Jepang membuat kemanusiaan saya seperti dibongkar. Saya jadi tidak tahu lagi apa yang sebenarnya membentuk saya sebagai manusia, tetapi di lain pihak rasanya saya juga bisa melihat kemanusiaan tersebut dari sudut yang berbeda.

パンデミックが起こる前、私は友人と比較的頻繁に会い、大切なお喋りを何時間もするのが好きでした。昨年、緊急事態宣言が出て、それがまったくできなくなりました。

Sebelum pandemi, saya sering bertemu dengan teman-teman saya dan saya suka sekali menghabiskan waktu berjam-jam yang berharga untuk berbincang. Tahun lalu, setelah status gawat darurat diumumkan, saya jadi tidak bisa melakukannya lagi.

自分の部屋に籠り切りの日々になりました。友達との雑談は文字になり、カフェで小説を書くこともできなくなり、ベランダに小さな椅子とサイドテーブルを出して小説を書きました。ベランダでは、知らない人の雑談は聞こえてきません。

Setiap hari saya jadi mengurung diri di kamar. Perbincangan dengan teman-teman menjadi sebatas barisan huruf, saya juga tak bisa lagi menulis novel di kedai kopi, jadi saya mengeluarkan kursi dan meja kecil di balkon untuk menulis di sana. Di balkon itu, saya tak bisa mendengar percakapan orang lain.

頭の中が入れ替わっていく感覚に陥りました。ラジオのニュース、友達と文字やオンラインでやりとりする言葉が、今まで以上に大きな影響力を持って、私の体の中に入ってきました。雑音のようなものを感じたくなり、SNSを見てしまうようになりました。そこに溢れている感情や、言葉、情報が、だめだと思っていても、私を蝕むようになりました。

Saya jadi merasa isi kepala saya berganti. Berita radio dan kata-kata yang saya pertukarkan dengan teman-teman saya masuk ke tubuh saya dan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada sebelumnya. Saya jadi ingin merasakan kebisingan, membuat saya membuka sosial media.  Meski saya tahu itu tak baik, emosi, kata-kata, dan informasi yang meluap di sosial media mulai mengikis diri saya.

私は、今までもっと自分で考えて、自分の意思で生きているような気持ちでいました。けれど、それは尊敬するひとたち、敬愛する友人たちの言葉をインストールしていただけなのではないか、と思うようになりました。違うものをインストールし続けると、違う自分になってしまいます。自分という人間の根幹にあるものが、空洞に思えてきました。

Saya jadi lebih banyak merenung tentang diri saya; saya dulu berpikir bahwa saya hidup atas kehendak saya sendiri. Akan tetapi, saya mulai berpikir jangan-jangan selama ini saya hanya menyerap kata-kata dari orang-orang yang saya kagumi dan teman-teman yang saya sayangi. Jika saya menyerap sesuatu yang berbeda, saya pun menjadi sesuatu yang berbeda pula. Saya jadi berpikir, jangan-jangan inti diri manusia itu sebenarnya hampa.

自分はコップだ、と感じるようになりました。入ってきた情報や感情、言葉、何が注がれてくるかによって、水の入ったコップにもなれば、オレンジジュースが入ったコップにもなる。それが自分の本質ではないか、と考えるようになりました。

Saya jadi merasa bahwa saya seperti sebuah cangkir. Tergantung dari apa yang dituangkan–informasi, emosi, kata-kata–saya bisa menjadi cangkir yang berisi air, bahkan juga bisa menjadi cangkir yang berisi jus jeruk. Saya mulai berpikir, jangan-jangan itulah esensi saya.

パンデミックが起きる少し前から書いていた小説は、からっぽの、意志がない女の子のお話でした。彼女が、より明確な存在になって、私に近づいてきている感覚があります。

Salah satu novel yang saya tulis tepat sebelum pandemi bercerita tentang seorang perempuan yang hampa, yang tak punya kehendak. Ia menjadi sosok yang kukuh dan saya merasa ia mirip dengan saya.

インターネットの中に、何種類もの違う時間が流れていて、それを行ったり来たりしています。それぞれのタイムラインにまったく違う情報が流れていたり、何か大きなニュースがあってもあるアカウントでは大騒ぎに、別のタイムラインでは誰も興味を示していなかったりします。

Di dalam internet ada berbagai aliran waktu yang mengalir dan semuanya itu hilir mudik di sana. Timeline yang berbeda memberikan informasi yang berbeda. Bisa jadi sebuah berita besar yang heboh di satu akun tidak mendapatkan perhatian dari satu orang pun di timeline yang lain.

私は、自分を洗脳されやすい人間だと思っています。コンビニエンスストアに洗脳されたことがある人間だと感じているからです。そのことを、改めて意識しました。

Saya merasa saya mudah dicuci otak. Karena, saya adalah manusia yang pernah dicuci otaknya oleh minimarket. Sekali lagi saya merasakan itu.

パンデミックは私の精神に大きな影響を与えすぎていて、それをそのまま小説に書く予定はありません。私は、事実をそのまま小説に書くタイプの作家ではありません。けれど、現実が結晶になって、小説の中に現れてくるのを感じることはあります。

Pandemi telah memengaruhi jiwa saya sedemikian besar dan saya tidak berencana menulisnya begitu saja sebagai novel. Saya bukanlah penulis yang bisa menulis sebuah kenyataan apa adanya ke dalam novel. Akan tetapi, saya merasa suatu saat nanti kenyataan itu akan mengendap dalam diri saya dan akan memunculkan dirinya lagi sebagai sebuah karya.

このようなスピーチで、小説家としての眼差しをきちんともって、何かをちゃんと述べたいと考えていたことがありました。けれど、それはもう壊れました。それも一種の、自分から自分への強烈な暗示で、洗脳で、あっという間に故障してしまうものだと感じるようになりました。

Pernah saya punya keinginan untuk mengatakan sesuatu yang selazimnya seorang penulis katakan pada piado seperti ini. Akan tetapi, itu pun telah rusak. Rasanya keinginan itu bagaikan sebuah dorongan yang kuat dari diri saya untuk diri saya, bagaikan sebuah cuci otak yang bisa rusak dengan begitu mudahnya.

たくさんのものが壊れたと感じています。けれど、からっぽで、意思がなく、洗脳されやすい自分にしか見えない世界も確かにあって、それがよりクリアに感じられるようになったことは、小説家として決してマイナスではない、と信じています。それは結晶になって、私の小説に現れます。そのことに何度も驚きながら、今日も小説を書いています。

Ada banyak hal yang rusak dalam diri saya. Akan tetapi, meski hampa, meski tanpa keinginan, meski mudah dicuci otak, di hadapan saya memang benar ada sebuah dunia yang hanya bisa saya lihat. Saya percaya bahwa hal itu bukanlah kekurangan bagi seorang penulis saat saya bisa melihat dunia yang aneh itu dengan jernih. Pemandangan itu suatu saat akan mengendap, lalu muncul sebagai karya yang baru yang bisa membuat diri saya sendiri terkejut; sampai hari ini pun saya tetap menulis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top