Menerbitkan untuk Anak & Remaja : Sulitnya Menemukan Keseimbangan Hiburan-Edukasi

MAKASSAR – Hari ketiga, Sabtu (25/5/2024) Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024 masih menarik banyak perhatian pengunjung karena program-programnya yang menarik. Salah satunya, diskusi Menerbitkan untuk Anak dan Remaja.

Diskusi yang digelar di Museum I Lagaligo menghadirkan para pegiat buku anak dan remaja, yakni Reda Gaudiamo, Ipank Pamungkas, Noor H.Dee, Abinaya Ghina Jamela, serta Juli Sastrawan yang sekaligus memandu sesi diskusi.

Sesi diskusi ini dibuka dengan Juli Sastrawan yang mempertanyakan bahwa mengapa buku-buku anak-anak dan remaja itu penting untuk diterbitkan.

“Pertama, tentu saja kita melihat kebutuhan pasar. Apalagi kan sekarang-sekarang ini generasinya sudah mulai berubah. Sadar akan pentingnya Pendidikan anak.” jawab Ipank Pamungkas yang merupakan editor dari penerbit Shira Media.

“Dari kami sendiri (Shira Media), kami ingin mencoba menerbitkan buku yang mungkin belum banyak diterbitkan sekarang-sekarang ini” tambahnya juga.

Ipank Pamungkas, yang kerap disapa Ipank lebih lanjut mengungkap betapa pentingnya menerbitkan buku anak yang dilengkapi dengan ilmu Psikologi, untuk bagaiamana anak itu sendiri mengelola emosinya. Selain itu, juga bagaimana memberikan orangtua solusi untuk menyikapi anak yang berperilaku buruk.

Lebih jauh, diskusi ini mengulik berbagai perspektif para panelis dalam menulis dan menerbitkan buku anak dan remaja.

Para panelis mengungkap bagaimana sulitnya mereka memasukkan unsur hiburan dan juga sesuatu yang mendidik di saat bersamaan.

“Saya sebagai pengarang, harus kreatif bagaimana caranya memasukkan manfaat dibalik hiburan itu sendiri. Dan itu tantangan penulis untuk menghadirkan kedua hal (hiburan sekaligus didikan) itu dalam buku anak” ungkap Noor H.Dee, penulis sekaligus editor di Noura Publishing.

“Dari pengalaman Naya sendiri, dari cerpen-cerpen Naya, memasukkan jokes-jokes dari kehidupan sehari-hari Naya, dan hal-hal sehari-hari. Untuk didikannya, itu bisa datang sendirinya gitu kan, kadang-kadang bisa kayak menginterpretasikan dengan sendirinya” tutur Abinaya Ghina Jamela, penulis remaja yang telah mendapatkan penghargaan dalam bukunya Resep Membuat Jagat Raya.

“Saya merasa ada hal-hal penting yang perlu saya sampaikan. Bagaimana menyampaikan itu dari kacamata anak-anak tetapi orangtua approve” tambah Reda Gaudiamo, penulis yang dikenal Ibu virtual karena kontennya di TikTok.

Selain itu, Reda Gaudiamo yang kerap disapa Reda menerangkan terkait dengan ilustrasi untuk buku anak-anak. Bahwa buku tidak hanya mengenalkan vocabulary, tidak hanya mengenalkan kalimat atau cerita. Tapi juga mengenalkan mereka pada seni.

“Menurut saya, gambar yang tidak biasa yang dibuat oleh artist yang juga sudah punya nama, itu penting. Buat anak-anak untuk terekspos dengan hal-hal lain diluar gambar-gambar yang biasa mereka lihat sehari-hari dibuku cerita anak-anak biasa.

Diskusi berlangsung dengan santai dan sangat interaktif. Memberi perspektif dan pengetahuan baru kepada peserta sehingga banyak antusias yang mengangkat tangan untuk bertanya kepada para panelis terkait dengan buku anak dan remaja serta terbitannya.

Penulis: Alifah Umaimah Ramadhani R

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top