Menyelami Makna Picturebook dan Menggali Kreativitas Lewat Workshop “Ceritakan Padaku Kisah Air : Crafting Your Picturebook”

MAKASSAR – Lokakarya bertajuk “Ceritakan Padaku Kisah Air : Crafting Your Picturebook” digelar sebagai bagian dari hari pertama Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024. Berlangsung di Benteng Fort Rotterdam pada Kamis (23/5/2024) pagi, acara ini ditujukan untuk para praktisi dewasa yang ingin mendalami pembuatan buku bergambar (picturebook).

Workshop ini menampilkan dua pembicara utama, Rassi Narika dan Nai Rinaket, yang merupakan penulis dan ilustrator. Mereka memulai sesi dengan menjelaskan konsep dasar dari picturebook, sebuah istilah yang masih sulit diterjemahkan dengan tepat dalam bahasa Indonesia.

Picturebook agak sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Literalnya picturbook cerita, buku bergambar. Tapi kalau di Indonesia buku bergambar itu lebih banyak ke buku berilustrasi,” ujar Nai Rinaket, menjelaskan perbedaan yang ada.

Rassi Narika dan Nai Rinaket menjelaskan bahwa picturebook adalah cerita yang diceritakan melalui kolaborasi antara teks dan ilustrasi, di mana keduanya saling melengkapi dan terasa kurang jika salah satunya dihilangkan.

“Kalau hanya ilustrasi, teks yang dihilangkan mungkin tidak mengganggu gambar. Begitu pula sebaliknya. Namun, dalam picturebook, keduanya saling melengkapi dan terasa ada yang kurang jika salah satunya tidak ada. Ada teks yang memang ditulis khusus untuk picturebook, dan ada teks yang memang ditakdirkan harus memiliki gambar,” jelas Nai Rinaket.

Setelah penyampaian materi, peserta diajak untuk langsung praktik membuat buku gambar. Dengan menggunakan kertas gambar besar yang dilipat, digunting, dan diselotip, sehingga membentuk total delapan lembar kertas yang menghasilkan 16 halaman jika dibolak-balik.

Sebanyak 11 peserta yang hadir juga mendapatkan prompt berupa satu kata benda dan satu kata kerja. Dalam waktu 45 menit, mereka diberi kebebasan untuk berkreasi, baik dengan menulis terlebih dahulu atau menggambar lebih dahulu.

Setelah sesi praktik selesai, beberapa peserta diberikan kesempatan untuk menceritakan isi buku gambar yang telah mereka buat. Hal ini menambah pengalaman dan wawasan bagi para peserta mengenai berbagai cara dalam menginterpretasikan prompt yang diberikan.

Acara ini tidak hanya memberikan ilmu baru tentang pembuatan picturebook, tetapi juga menjadi wadah kreatif yang memotivasi para praktisi dewasa untuk lebih berekspresi melalui tulisan dan gambar.

Penulis : Andi Rosnaeni

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top