Minato Kanae Bercerita Karya di MIWF 2024 Lewat Confessions, Motherhood, and Other Crimes

MAKASSAR – Kehadiran program “Confessions, Motherhood, and Other Crimes : in conversation with Minato Kanae memberi semarak tersendiri pada Makassar International Writer Festival (MIWF) 2024 yang berlokasi di Chapel, Benteng Fort Rotterdam, Sabtu (25/5/24) siang.

Minato Kanae atau disapa sebagai Minato Sensei didampingi Andry Setiawan sebagai penerjemah dan acaranya dipandu oleh David Rohadi.

Sebagai pembuka, Minato Sensei mengungkapkan rasa senang dan terima kasih atas antusias peserta yang hadir saat itu.

Penulis asal Jepang itu kemudian lebih banyak memaparkan seputar novel terbarunya yang berjudul “Confession” dan “Motherhood”.

“Confession” adalah sebuah novel yang mengisahkan tentang seorang guru bernama Yuko Moriguchi yang kehilangan putrinya dalam kecelakaan tragis. Moriguchi kemudian memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya sebagai guru, tetapi sebelum itu, ia memberikan pengumuman kepada murid-muridnya bahwa putrinya sebenarnya dibunuh oleh dua murid di kelas mereka. Novel ini menggali tema balas dendam, penyesalan, dan rahasia gelap yang tersembunyi di balik fasad normalitas.

Sementara itu, “Motherhood” menceritakan kisah seorang wanita bernama Natsuko, yang memiliki kehidupan yang tampak sempurna dengan suami dan anak-anaknya. Namun, ketika anaknya mulai menunjukkan tanda-tanda perilaku yang aneh, Natsuko mulai meragukan kemampuannya sebagai ibu. Ketidakpastian Natsuko tentang keaslian hubungan ibu-anaknya dan keputusannya untuk mempertahankan atau meninggalkan keluarganya menjadi pusat cerita yang gelap dan kompleks dalam novel ini.

Dalam kesempatan yang sama, Minato Sensei juga menyampaikan secara singkat proses penulisan naskah hingga dapat terbit menjadi sebuah novel.

“Saya kirim naskah awalnya cerpen di lomba menulis yang diadakan penerbit dan itu menang. Editor kemudian bertanya bagaimana dengan cerpen-cerpen yang lain? Dan itu disatukan dan disusun ulang menjadi sebuah novel,” terang Sensei melalui Andry, penerjemahnya.

Menariknya, dalam novel-novelnya,  Minato Sensei mengadopsi genre yang unik, yaitu “iyamisu” yang dimana dapat memberikan pengalaman “tidak nyaman” kepada pembaca. Hal ini dikarenakan genre dari thriller ini memfokuskan pembahasan pada sisi gelap manusia.

Selama diskusi, peserta yang hadir terlihat begitu antusias. Terbukti dalam sesi tanya jawab, ada banyak peserta yang ingin bertanya. Namun, hanya ada beberapa orang yang mendapatkan kesempatan tersebut. Salah satunya adalah Dajju.

Dajju sendiri mengajukan pertanyaan seputar alasan Minato Sensei mengambil sisi gelap manusia.
“Apa yang membuat Sensei memilih mengasuh tema dari sisi gelap manusia?” Tanya Dajju.

“Jika digali lebih jauh, berkaitan dengan tema tersebut, bagaimana dalam proses kreatif menulis Sensei, adakah batasan dalam menuliskannya?” Lanjutnya.

Tak sampai situ, Dajju juga bertanya “Seberapa sering, seberapa banyak buku yang dibaca oleh orang Jepang?”

Minato Sensei memberi tanggapan bahwa dirinya tidak pernah membatasi diri akan hal tersebut.
“Saya berusaha menggali sedalam-dalamnya. Saat menulis, saya tidak berhenti di tengah jalan sampai merasa tidak sadar ada ilusi yang luas saking dalamnya saya menulis. Justru karena ini, naskah saya bisa menyentuh hati pembaca,” ungkapnya.

Selanjutnya, Minato Sensei menjawab soal budaya baca di Jepang, utamanya di tempat dia tinggal.

“Di daerah saya ada dua toko buku. Ketika keluar dari sana, saya harus naik bus dan saya sering melihat orang membaca buku, tapi sekarang saya tidak mendapatkan satupun. Semua orang melihat smartphone,” ujarnya.

Pada akhir acara, Minato Sensei mengungkapkan kembali rasa syukurnya bisa hadir di MIWF 2024 ini. Ia mengakui akan mengingat hari ini.

“Ternyata ada daerah (Makasaar) yang membaca karya saya. Saya akan ingat teman-teman ini. Saya menanam wajah teman-teman yang mau membaca karya saya. Karena itu saya tidak akan berhenti (menulis),” ucap Sensei.

“Menyenangkan mengobrol dengan kalian. Kalau berikutnya saya mengeluarkan buku, kalian bisa baca,  maka itu akan sangat menyenangkan. Terima kasih,” tutupnya.

Penulis: Nur Septiani A

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top