MAKASSAR – Jelang helatan Makassar International Writers Festival, pihak panitia penyelenggara menyelenggarakan orientasi dan terkait komitmen nirsampah dan Tanpa Kemasan Sekali Pakai di Rumata’ ArtSpace pada Jumat (17/5/2024) sore.
Orientasi yang dihadiri oleh para tenant yang telah terdaftar dalam kegiatan MIWF 2024 ini dibuka oleh Pamula Mita Andary selaku Koordinator Divisi Nirsampah dan Rendah Karbon. Kegiatan ini dikemas secara santai, di mana para pemilik dan perwakilan tenant kuliner bertanya banyak hal tentang komitmen mengurangi produksi sampah.
“Sore hari ini kegiatan kita sebenarnya lebih cair, bukan seperti seminar. Kita disini mengajak kakak-kakak untuk ngobrol tentang komitmen MIWF,” ungkap Mita.
Di hadapan perwakilan 19 tenant telah terdaftar di MIWF tahun ini, turut pula diperkenalkan Fikri Yathir sebagai koordinator Divisi Nirsampah MIWF 2019 sebagai fasilitator. Ia turut berdiskusi dengan tenant terkait sejak kapan MIWF menerapkan komitmen Tanpa Sekali Pakai dan kenapa prinsip tersebut sangat penting.
Fikri yang kali ini bertindak sebagai fasilitator mengungkapkan bahwa tahun 2019 adalah tahun pertama kali MIWF sebagai festival literasi yang menerapkan prinsip zero waste.
“Alasan kuat MIWF sebagai satu identitas festival sastra, penulis, dan pembaca ingin berkomitmen untuk mencoba zero waste karena kami ingin bahwa konsep yang datang dari dunia international yaitu zero waste untuk bisa juga di aplikasikan dalam konteks lokal,” ujar Fikri saat ditemui selepas kegiatan orientasi.
“Teman-teman yang telah membaca syarat-syarat untuk menjadi tenant di MIWF, mungkin kesannya sedikit mengekang atau sedikit strict dengan aturan-aturan tersebut, tetapi pada saat dijalankan bisa sangat mudah, dengan syarat semua yang berada di (Benteng) Fort Rotterdam, termasuk panitia dan tenant selalu berkeordinasi,” sambungnya.
Selama diskusi berlangsung, Fikri juga mengajak para perwakilan dan pemilik untuk saling bertukar informasi dan berbagi alternatif packaging dalam mengurangi sampah.
“Teman-teman tenant tidak hanya berjualan di MIWF ini, tapi juga ikut bersatu padu dengan panitia mewujudkan impian ramah lingkungan dengan harapan menginspirasi publik luas dan pemerintah,” paparnya.
Fikri menutup diskusinya dengan harapan bahwa semoga para tenant bisa mendapatkan ide-ide baru sebelum MIWF berlangsung selama empat hari. Diharap pyla mereka dapat bekerja sama dalam sebagai pelaku usaha yang tidak hanya berjualan, tapi juga sebagai pelaku zero waste.
Agenda orientasi dilanjutkan oleh mitra MIWF 2024 yakni Tentang Kuliner yang menjelaskan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dibagikan sebelum orientasi berlangsung. Tentang Kuliner menjelaskan bahwa ada beberapa poin yang perlu ditekankan kembali dan didiskusikan bersama dengan para tenant. Dalam hal ini, terkait dengan ketentuan umum, ketentuan khusus, kewajiban para tenant dan fasilitas yang akan disiapkan sendiri oleh pemilik tenant dan panitia.
Para tenant diharapkan memperhatikan dan melaksanakan poin-poin atau ketentuan persyaratan yang telah disepakati bersama, seperti tidak diperbolehkan untuk menjual minuman kemasan bermerek paten seperti air mineral, tidak menggunakan kemasan sekali pakai yang materialnya dianggap memproduksi sampah tidak terurai ataupun lama terurai, atau membiarkan booth dalam keadaan kosong atau tidak terjaga. Jika dalam hal seperti ini, para tenant melanggar ketentuan yang telah disepakati, maka akan dikenakan hukuman denda.
Diskusi ini berlangsung dengan dinamis, di mana para pemilik dan perwakilan tenant mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait. Turut puga menyepakati bersama mengenai better price dan jam operasional para tenant nanti di helatan MIWF tahun ini.
Penulis : Alifah Umaimah Ramadhani R.
Fotografer : Muhammad Ishaq