Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • FAQ’s
  • SUPPORT
  • DONATE NOW
Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • Search

Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas

Homepage News Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas
News

Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas

June 24, 2022
By makassarwriters
0 Comment
430 Views

MAKASSAR – Festival literasi terbesar di Indonesia Timur, Makassar International Writers Festival (MIWF) 2022, di hari ke-2, menghadirkan salah satu program berjudul Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas.

Agenda ini mengupas penuh bagaimana proses dari penulisan skenario dari Film yang telah menarik perhatian banyak orang, ”Seperti Dendam, Rindu Harus Dibalas Tuntas”. Film ini merupakan adaptasi dari sebuah novel karya Eka Kurniawan.

Maesy Ang yang merupakan penulis dan pengelola post bookshop dan press berbagi sudut pandangnya mengenai novel dan film tersebut. Maesy kemudian mengungkap bahwa awalnya Ia enggan untuk lanjut membaca novelnya karena jalan cerita yang sangat membuatnya kesal lantas latarbelakang cerita yang hipermaskulin.

”Kenapa sih banyak cerita yang harus menggunakan seks untuk menggerakkan ceritanya? Wanita sering digunakan sebagai objek seksual dalam sebuah karya untuk mengembangkan karakter prianya. Pertama baca, saya berhenti di Bab 1, karena saya sudah kesal. Tapi kemudian saya memutuskan untuk melanjutkan novelnya dengan pola pikir yang berbeda” ujar Maesy.

Lebih lanjut lagi, Maesy mengungkapkan bahwa Ia tidak memiliki ekspektasi dalam menonton film tersebut, tetapi Ia tertarik dengan bagaimana Mas Edwin dan timnya akan membuat novel ini ke dalam film.

Disamping itu, Edwin yang merupakan penulis skenario dan sutradara dari Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas juga mengungkapkan beberapa cerita dibalik penulisan dan pembuatan film tersebut.

Edwin berkata bahwa pengadaptasian film dari sebuah novel tidaklah mudah dan juga membutuhkan dana yang cukup besar. Dibutuhkan sebuah diskusi panjang antara penulis novelnya dengan penulis skenario film.

Dalam pembuatannya, Edwin juga berucap bahwa sensor dan target audience mempengaruhi penulisan skenario ini. Mas Edwin juga menambahkan bahwa ia mencoba bagaimana agar karakter-karakter pada film tersebut dapat bernostalgia ke zaman-zaman sebelumnya, seperti cara berbicaranya.

Satu hal yang menurut Maesy sayangkan adalah adegan brutalnya kurang berkesan karena pada filmnya, usia karakternya lebih tua dari yang dibuku.

”Akan sangat berbeda rasanya kalau karakternya masih muda seperti yang dibuku, akan lebih brutal lagi,” ungkap Maesy.

Acara ini kemudian diakhiri dengan Maesy berbagi impresinya terhadap filmnya. Ia mengungkapkan bahwa film ini jauh lebih menarik dan berbeda rasanya jika hanya membaca di novel. Lebih lanjut lagi, ia berkata bahwa hal menarik dari film tersebut adalah humornya yang sangat lucu.

Penulis: Ariel Capocanonieri

 


Previous Story
Kisah Penerjemahan Karya Sastra di Masa Pandemi
Next Story
Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022        

Related Articles

MIWF 2023 Hadirkan ‘Faith’ sebagai Semangat Kolektif

Makassar International Writers Festival (MIWF) kembali digelar tanggal 8-11 Juni...

5 Emerging Writers Terpilih di MIWF 2023

Selamat kepada 5 Emerging Writers #MIWF2023 terpilih yang akan mengikuti...

Recent Post

  • Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan Monday, 8, Mar
  • MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY Monday, 14, Dec
  • MIWF 2023 Hadirkan ‘Faith’ sebagai Semangat Kolektif Saturday, 13, May
  • 5 Emerging Writers Terpilih di MIWF 2023 Friday, 12, May
  • Call for Proposal #BakuBantu Inisiatif Dana Bergulir untuk Penulis Indonesia Timur – Batch 2 Saturday, 18, Feb
  • Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia Saturday, 26, Nov
  • Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik Wednesday, 20, Jul

Recent Comments

    Contact Info

    Makassar International Writers Festival is a part of Rumata Art Space Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221
    Contact Us

    makassarwritersfestival@gmail.com

    Copyright ©2020 MIWF 2020. All Rights Reserved
    SearchPostsLogin
    Monday, 8, Mar
    Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan
    Monday, 14, Dec
    MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY
    Saturday, 13, May
    MIWF 2023 Hadirkan ‘Faith’ sebagai Semangat Kolektif
    Friday, 12, May
    5 Emerging Writers Terpilih di MIWF 2023
    Saturday, 18, Feb
    Call for Proposal #BakuBantu Inisiatif Dana Bergulir untuk Penulis Indonesia Timur – Batch 2
    Saturday, 26, Nov
    Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia
    Wednesday, 20, Jul
    Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik
    Friday, 24, Jun
    Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022        

    Welcome back,