Special Screening Film “Tiger Stripes”, Sorot Metafora Perubahan Fisik Perempuan Menjadi Harimau

MAKASSAR – SEAScreen Academy sukses menyelenggarakan Special Screening film “Tiger Stripes” di bioskop CGV Panakkukang Square pada Rabu malam (22/5/2024). Film ini mengangkat isu sosial dan pubertas remaja perempuan dengan pendekatan yang unik, yakni melalui metafora seorang remaja perempuan yang perlahan-lahan berubah menjadi harimau.

Film “Tiger Stripes” menceritakan kisah seorang remaja perempuan yang mengalami masa pubertas di lingkungan yang tabu mengenai edukasi seks. Dalam film ini, perubahan fisik karakter utama secara metaforis menjadi harimau mencerminkan tantangan dan ketakutan yang dialami remaja perempuan saat tubuh mereka berubah.

Screening ini dihadiri oleh para penggiat film, berbagai perwakilan media dan akademisi yang tertarik dengan pendekatan film “Tiger Stripes”.

Sutradara sekaligus penulis film, Amanda Nell Eu, hadir dalam acara screening dan  mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah menghadiri penayangan filmnya. Dia juga menjelaskan bahwa metafora harimau dipilih untuk menunjukkan nuansa horror dan penggambaran berbagai perasaan yang di alami perempuan saat pubertas.

“Film ini berusaha menggambarkan perasaan dan pengalaman remaja perempuan yang sering kali merasa bingung, takut dan malu dengan perubahan tubuh mereka,” ujar Amanda dalam sesi tanya jawab setelah pemutaran film.

Amanda juga menceritakan pengalamannya pernah merasa terisolasi dari lingkungan dan tidak mau kembali ke tanah airnya di Malaysia. “Saya tumbuh besar di UK. Waktu itu saya tidak mau kembali ke Malaysia karena merasa seperti ‘outsider’ dan takut menerima penolakan di dalam budaya mereka.”

Konsep harimau dan penolakan diri muncul karena budaya tabu di kalangan masyarakat. Melalui film ini Amanda ingin menegaskan bahwa perubahan apapun yang terjadi selama masa pubertas adalah hal yang sangat wajar.

Tiger Stripes merupakan film yang memenangkan Critics’ Week Grand Prize pada ajang bergensi Cannes Film Festival 2023. Diketahui pembuatan dan penyempurnaan naskah film ini membutuhkan waktu sekitar lima tahun.

“Jika pandemi tidak di hitung, butuh lima tahun untuk mengembangkan naskah ini dan membuat pesannya bisa sampai bahkan ke pemeran karakter itu sendiri,” ungkap Amanda.

Penayangan film Tiger Stripes mendapat respon sangat positif dari seluruh penonton. Mereka memuji keberanian dalam penyampaian pesan film tersebut.

Di penghujung acara, sejalan dengan tema Roots, Amanda berharap film ini menjadi sarana penerimaan identitas diri untuk semua remaja yang mengalami hal serupa.

Penulis : Nur Qalbi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top