Wawancara “Setara Bercerita” Bersama Ricky Yudhistira : Hal-Hal ini Memang Jarang Dibicarakan

MAKASSAR – Galeri foto “Setara Bercerita” oleh Project Multatuli saat itu. Saat berkunjung, penulis melihat dua orang yang sedang bercakap-cakap dengan hangat di dekat pintu masuk pameran. Keduanya seolah sedang berusaha mengusir hawa panas menyengat Kota Makassaar saat itu.

Satu dari dua orang tersebut adalah Multimedia Manager Project Multatuli, sekaligus kurator pameran foto “Setara Bercerita“, Ricky Yudhistira. Ricky sendiri adalah seorang fotografer dan pewarta yang sudah malang melintang di dunia jurnalistik.

Berikut wawancara khusus yang dilakukan oleh Makassar International Writers Festival (MIWF) bersama Ricky Yudhistira pada Sabtu (25/4/2024) siang

1. Mengapa memilih titel “Setara Bercerita“?

Ricky: Titel “Setara Bercerita” diambil dari proyek Project Multatuli bernama sama. Kami ingin mengangkat isu-isu yang seharusnya bisa dibicarakan oleh masyarakat, tetapi justru jarang dibicarakan. Padahal sejatinya isu-isu yang kami tunjukkan wajar-wajar saja dan banyak ditemui di sekitar kita.

2. Berapa lama proses yang dibutuhkan untuk menyusun pameran ini?

Ricky: Proyek “Setara Bercerita” dilakukan satu tahun yang lalu. Orang-orang yang terlibat dalam proyek itu kemudian kami muat foto-foto dan tulisan-tulisannya di situs Project Multatuli.

3. Mengapa membuat pameran foto? Apakah karena istilah “foto bisa bercerita”?

Ricky: Foto itu juga merupakan literasi. Foto adalah media komunikasi visual yang seperti pertanyaan tadi, bisa bercerita. Tentu kami ingin menyampaikan cerita yang mengangkat isu-isu tertentu melalui media yang bisa berbicara kepada yang melihatnya.

4. Bagaimana proses kurasi foto-foto yang ditampilkan di pameran “Setara Bercerita”?

Ricky: Dalam proses kurasi, saya memang mengambil lima foto dari foto-foto yang dihasilkan dari proyek “Setara Bercerita.” Saya memilih lima foto yang sekiranya paling bisa menyentuh hati para pengunjung.

5. Isu-isu yang diangkat melalui pameran “Setara Bercerita” merupakan isu yang sering ditemui dan cukup “berat”. Kami mengagumi hal itu, dan sangat ingin tahu proses seperti apa yang dilalui oleh tim Project Multatuli dalam pemilihan isu-isu tersebut?

Ricky: Kami membahas isu yang dekat dengan kita, tapi tidak disorot. Pada dasarnya seperti itu. Anggapan bahwa isu-isu yang diangkat adalah isu-isu yang “berat” juga muncul karena kita jarang membicarakannya.

6. Fotografer-fotografer yang karyanya ditampilkan di pameran ini beragam sekali. Apakah ini disengaja? Karena sungguh menarik melihat profil para fotografer yang berbeda-beda, tapi unik dengan cara mereka sendiri. 

Ricky: Project Multatuli tidak secara khusus mencari orang-orang dengan latar belakang jurnalistik. Kami lebih fokus kepada orang-orang yang bisa bercerita, orang-orang yang bisa menangkap momen dan menyampaikan cerita orang-orang yang melihat langsung dan terlibat di isu-isu yang kami bahas. Pada dasarnya, kami mencari storyteller. Maka dari itu, fotografer-fotografer yang terlibat di pameran “Setara Bercerita” ini memiliki cerita yang berbeda-beda tetapi unik dengan cara mereka sendiri. Merekalah storytellers yang kami cari itu. Ah, kami juga tentunya memberi pelatihan kepada mereka sebelum mereka melaksanakan proyek “Setara Bercerita.”

7. Apa yang ingin dicapai dari pameran ini? Apakah empati atau simpati dari pengunjung yang kemudian memantik semangat di dalam diri mereka?

Ricky: Ya, harapannya memang seperti itu. Saya harap melalui pameran ini, para pengunjung bisa bersimpati terhadap isu-isu yang diangkat, karena kami membahas isu yang sudah sepatutnya diperbincangkan oleh masyarakat dengan bebas.

8. Sebagai pengunjung, apa yang bisa kita lakukan setelah melihat isu-isu yang diangkat melalui foto-foto di pameran Setara Bercerita ini?

Ricky: Menurut saya pribadi, saya harap para pengunjung bisa tergerak untuk berbicara mengenai isu-isu tersebut. Membuat komunitas, misalnya. Bisa juga membuat karya tulis.

9. Apakah ada pesan khusus yang ingin disampaikan kepada para pengunjung? Silakan disampaikan.

Ricky: Pesan untuk para pengunjung, jangan ragu mengirimkan karya kepada Project Multatuli. Kami terbuka!

Penulis : Hazura Indar Faradiba

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top