Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • FAQ’s
  • SUPPORT
  • DONATE NOW
Makassar International Writers Festival
  • HOME
  • ABOUT
    • Festival Team
  • EVENTS
    • 2021 – Anthropause
    • 2022 – Awakening
  • SPEAKERS
    • Speakers 2021
    • Speakers 2022
  • MEDIA
    • Gallery
  • Search

Yandy Laurens : Kita Membutuhkan Film Keluarga

Homepage News Yandy Laurens : Kita Membutuhkan Film Keluarga
News

Yandy Laurens : Kita Membutuhkan Film Keluarga

June 27, 2019
By makassarwriters
0 Comment
763 Views

Keluarga Cemara mencoba menceritakan kehidupan yang lebih relevan dengan masa kini.

Yandy Laurens mengawali workshop dengan menceritakan dirinya dan keluarganya dilanjutkan dengan pemutaran karyanya yang berjudul Indonesia Itu Rumahku. “Indonesia (Ibu) adalah rumah. Dengan segala kekurangannya untuk kita perbaiki, dan dengan segala kelebihannya untuk kita nikmati. Kita bisa pergi bekerja ke tempat lain, tapi sampai kapan pun kita akan tahu, bahwa ada tempat untuk kita bisa pulang, tempat kita akan selalu diterima,” ungkapnya begitu film berakhir, yang direspon tepuk tangan meriah oleh peserta workshop, di Ruang Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Rabu, 26 Juni 2019.

Workshop bertema Principles in Script Writing yang dibawakan oleh Yandy ini adalah salah satu kegiatan di Makassar International Writers Festival (MIWF). . Peserta sangat antusias, mereka misalnya bertanya bagaimana sebuah cerita yang sangat minim dialog namun memiliki kesan yang mendalam.

Kepada peseta workshop yang didominasi mahasiswa UIN Alauddin, Yandy memberikan semangat dan mengingatkan untuk selalu bangga menjadi orang Makassar, serta meminta mereka untuk terus berkarya. “Pekerjaan perfilman di Makassar memiliki potensi yang besar,” katanya. Workshop yang depend Andi Fauziah Astrid itu ditutup dengan foto bersama peserta dengan Yandy.

***

Setelah acara workshop di UIN Alauddin, sineas muda Indonesia, Yandy Laurens melanjutkan sesi berbagi di Ruang Chapel, Fort Rotterdam dalam program Don’t Judge A Book by Its Movie: Keluarga Cemara.

Mereka yang hadir memadati ruangan Chapel  adalah penonton dan pembaca “Keluarga Cemara”. Yandy menceritakan proses kreatifnya dalam mengadaptasi film “Keluarga Cemara” dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Arswendo Atmowiloto. Menurutnya,film Keluarga Cemara yang disutradarainya memiliki banyak sekali perbedaan dengan novelnya. Setelah mendapatkan wejangan dari Arswendo –-penulis novel— Yandy mengaku diberikan kebebasan untuk berkreativitas. “Saya mencoba membuat ceritanya lebih relevan dengan masa kini,” ungkap Yandy.

Lelaki lulusan Institut Kesenian Jakarta ini mengaku punya ketertarikan dengan tema keluarga. Melalui film, Yandy mencoba mengangkat hal paling bermakna dan paling dekat baginya, yaitu keluarga. Melihat kondisi perfilman Indonesia yang dipenuhi oleh film-film action, horror, dan cinta-cintaan. “Saya kira kita membutuhkan film keluarga,” katanya.

Yandy Laurens dikenal dalam dunia perfilman sejak film pendeknya yang berjudul “Wan An” memenangkan Piala Citra pada 2012. Karya-karyanya juga diterima baik oleh pemirsa Youtube melalui Webseries-nya yang berjudul “Sore (2016)” dan “Mengakhiri Cinta Dalam Tiga Episode (2018).” Pada tahun 2019, ia menyutradarai film “Keluarga Cemara” sebagai debutnya di Film Layar Lebar.

Acara yang berlangsung pada pukul 14.00-15.30 WITA ini, ditutup dengan tepuk tangan meriah dan pembacaan nukilan novel Keluarga Cemara oleh moderator Mawar Lestari. (*)

Abd.Wahab | Wahyuni


Previous Story
Raymond Carver, Faisal Oddang, dan Mi Instan
Next Story
Dunia Sastra Tak Kenal Minoritas/Mayoritas

Related Articles

Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia

Animasi The Last Trepangers: A Brother From Across The Sea...

Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik

Makassar - Padat merayap merupakan kata yang mampu menggambarkan keadaan...

Recent Post

  • Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan Monday, 8, Mar
  • MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY Monday, 14, Dec
  • Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia Saturday, 26, Nov
  • Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik Wednesday, 20, Jul
  • Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022         Friday, 24, Jun
  • Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas Friday, 24, Jun
  • Kisah Penerjemahan Karya Sastra di Masa Pandemi Friday, 24, Jun

Recent Comments

    Contact Info

    Makassar International Writers Festival is a part of Rumata Art Space Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221
    Contact Us

    makassarwritersfestival@gmail.com

    Copyright ©2020 MIWF 2020. All Rights Reserved
    SearchPostsLogin
    Monday, 8, Mar
    Mengakses Duka Perempuan dari Suara-suara Penulis Perempuan
    Monday, 14, Dec
    MIWF Memory Project: Japan Through the Eyes of a MONKEY
    Saturday, 26, Nov
    Film Animasi Karya Animator Makassar Akan Premiere di Australia
    Wednesday, 20, Jul
    Suarakan Keadaan Sekitar Melalui Sastra dan Musik
    Friday, 24, Jun
    Proses Penyembuhan Trauma Dibahas di MIWF 2022        
    Friday, 24, Jun
    Seperti Buku, Skenario Film Harus Dibahas Tuntas
    Friday, 24, Jun
    Kisah Penerjemahan Karya Sastra di Masa Pandemi
    Thursday, 23, Jun
    MIWF 2022, Diskusi dan Peluncuran Buku Meneropong Manusia Sulawesi

    Welcome back,